Kamis, 21 Februari 2013

Menulis Naskah Drama






Selamat datang di blog ku : )
Semoga membantu ^_^
Maaf apabila ada dari blogku yang kurang berkenan di hati teman-teman
Aku minta saran , dan tanggapan di komentar ya :)
Terima kasih teman :)






“Kepercayaan Yang diabaikan”

Nana, Vella dan Fathma adalah 3 orang sahabat yang tinggal bersama- sama di sebuah rumah yang mereka kontrak atau kost. Untuk membayar uang kontrakkkan, mereka bertiga mengumpulkan uang mereka masing-masing untuk membayar biya kontrak rumah itu. Namun, pada suatu ketika Nana belum menyetor uang untuk membayar kontrakkan , dan Vella juga Fathma tidak punya uang sama sekali untuk menutupi jumlah uang yang harus Nana bayar.

Pada suatu hari, Sang pemilik rumah kontrakkan atau yang biasa dipanggil ibu kost itu  datang untuk menagih uang kontrakkan Nana, Vella, dan Fathma yang telah menunggak selama 3 bulan.

Tok……………………………tok……………………………tok…………………
Fathma                 : ( dari dalam rumah menuju ruang tamu) “Iya, tunggu sebentar.”

Setelah Fathma membuka pintu tampak si ibu kost sedang berdiri di depan pintu dengan wajah yang sepertinya  sangat marah.
Ibu Kost               : “Mana teman kamu yang lain?.”
Fathma                 : “ Mereka ada di dalam, ada perlu apa bu ?.”
Ibu Kost               : “ Kok malah tanya lagi? (memperlihatkan rincian pembayaran yang ada di bukunya)
                                   Lihat!!! Kalian sudah tiga bulan belum membayar uang kontrakkan, saya datnag ke sini
                               untuk meminta kalian membayar uang kontrakkan dengan tunai, saya tidak mau lagi
                                 dengar kata cicil,cicil, dan cicil!!.”
Fathma                 : “ Kalau begitu tunggu sebentar bu, saya panggil kedua teman saya dulu.”

Fathma kemudian masuk ke dalam ruang keluarga untuk memanggil Vella dan Nana
~ Di Ruang Keluarga~
Fathma                 : “Vel, Na, di depan ada ibu kost , katanya kita harus segera melunasi biya kontrakkan
                                    kita yang sudah menunggak selama 3 bulan ini.
Nana                     : (Sambil membaca majalah) “Udah deh , serahin aja padaku, nanti biar aku yang urus.”
Vella                      : “Emangnya kamu mau bilang apa? Kamu tahu sendiri kan ibu kost kita galak banget.”
Mereka bertiga pun pergi menuju ruang tamu

~ Di depan pintu~

Ibu kost                                : “Kalian lama sekali, mana uangnya?.”
Nana                     : “Begini bu, Ibu kan tahu sendiri kalau kami bertiga masih sekolah, dan masih dalam
                 Pembiayaan orang tua, jadi sekarang kami lagi menunngu orang tua kami mengirimi
                 kami uang. Bagaimana kalau Ibu member waktu 3 hari kepada kami untuk membayar
                 uang kontrakkan itu?.”
Ibu Kost               :”Benar Cuma 3 hari? Baiklah, tapi ingat jika kalian tidak melunasinya dalam waktu 3 hari
                                 Ini, kalian harus keluar dari rumah ini !!! (menggertak)
~Setelah itu, di ruang keluarga~
Fathma                 : “Bagaimana ini? Uang kita kurang Rp. 500.000,00.”
Vella                      : “Iya,Bagaimana Na? Kan kamu yang belum bayar.”
Nana                     : (Membaca buku) “Udah deh kalian teang aja! Besok kakakku akan datang
                               mengantarkan uang untukku.
Fathma                 : “Syukurlah, dengan begitu kita bisa melunasi biaya kontrakkan secepatnya.”
~Keesokan harinya ~
Vella dan Fathma sedang keluar rumah ,saat itu Nana sedang di rumah sendiri. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu
Tok……………………….tok……………………………….tok……………………..
Nana                     : “ Kakak,akhirnya kakak datang juga.”
Kak Litha              : Iya kakak tahu kamu  pasti sangat membutuhkan uang kontrakkan ini jadi kakak datang
                              untuk membawakannya untukmu.”
Nana                     : “Ayo kak duduk dulu .”
Kak Litha              : “ Iya.” (duduk di kursi ruang tamu)
Kak Litha pun memberikan uang kepada Nana untuk membayar uang kontrakkan setelah itu kak Litha pun pulang.

Kak Litha              : “Kakak pulang dulu ya, jangan lupa segera bayar uang kontrakkan itu secepatnya,
                                sebelum kalian semua diusir dari rumah ini.”
Nana                     : “O.K kak!.”
Setelah Kak Litha pulang, Nana langsung bergegas pergi ke Mall, dan Sore pun menjelang saat Nana pulang  Vella dan Fathma sedang duduk-duduk di ruang tamu.
Nana                     : (membuka pintu) “Assalamualaikum!.”
Fathma                 : “ Waalaikumsalam.”
Vella                      : “Kamu dari mana Na ? Belanjaan kamu banyak sekali.”
Nana                     : “ Tidak kok, aku habis dari beli barang-barang kebutuhanku, kenapa ?kalian
                               menanyakan uang itu, kakakku tidak jadi datang , katanya dia akan datang besok lusa.”
Vella                      : “Jadi begitu ya, tapi yang kamu maksud dengan kebutuhanmu, tas dan baju-baju itu?

 “Assalamualaikum!.”
Tiba-tiba kak Litha datang
Kak Litha              : “ Kakak lupa buku kakak, kakak kembali untuk mengambilnya.”
Fathma                 : “Kak, apa tadi kak Litha sudah memberi uang kepada Nana?
Kak Litha              : “Iya, memangnya kenapa ?
Vella                      : “Nana ,jadi uang yang kamu pakai untuk membeli baju dan tas itu, uang untuk
                                   membayar kontrakkan.”
Nana                     : (Ragu-ragu sambil ketakutan) “Itu….., iya uang itu aku pakai.”
Kak Litha              : (Marah) “Kamu telah mengkhianati amanat kakak, uang itu kan untuk membayar kontrakkan.”
Nana                     : “Maafkan aku kak, teman-teman.”
Kak Litha              : “Kamu tidak boleh hanya meminta maaf, kamu harus mengganti uang itu
                                 secepatnya!.”  
Nana                     : “Nanti aku usahakan, maafkan aku ya Vella dan Fathma.”
Vella                      : “Karena ini kali pertama kamu membohongi kami, aku maafkan.”
Fathma                 : “ Kami berharap kamu tidak mengulanginya lagi, nanti tidak ada lagi orang yang akan
                                   mempercayaimu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar