Baiklah minna posting lagi posting lagi xD tapi seperti biasa gambarnya tidak ada (Maaf ya T.T) tidak apa –apa juga sih soalnya ini laporan pengamatan saat pergi ke laut , jadi gambarnya harus gambar kalian sendiri ^^v Ok jangan lupa comment ya >///< *ngarep*
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu bologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup dan kehidupan. Yang dibahas dalam ilmu biologi tidak lain adalah yang masih berkaitan dengan makhluk hidup, seperti zat yang membentuk makhluk hidup, zat yang dibutuhkan makhluk hidup, serta berbagai hal mengenai hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles yang merupakan ilmuwan berkebangsaan Yunani yang kita sebut juga sebagai bapak perintis biologi.
Ilmu Biologi sangat berpengaruh dan berguna bagi kehidupan manusia. Biologi banyak digunakan untuk berbagai bidang kehidupan seperti pertanian, peternakan, perikanan, kedokteran, dan lain sebagainya.
Di dalam ilmu Biologi kita mempelajari tentang makhluk hidup yang terdiri atas manusia, hewan, dan tumbuhan. Di dalam pelajaran Biologi kita akan membahas masing-masing makhluk hidup secara khusus, contohnya seperti yang saya dan teman-teman pelajari saat ini, yaitu mengenai Kingdom Animalia atau Dunia Hewan. Pembagian Semua jenis Animalia atau hewan didasarkan pada cirri-ciri umumnya yaitu ada tidaknya tulang belakang. Hewan yang tidak memiliki tulang belakang disebut hewan Avertebrata sedangkan hewan yhang menpunyai tulang belakang disebut hewan Veterbrata..
Pada saat melakukan Observasi Ke pantai seminggu yang lalu yaitu di Pantai Purirano, kami dan teman-teman menemukan banyak jenis hewan-hewan Invertebrata di sana. Setelah melakukan observasi tersebut kami kemudian disuruh membuat laporan mengenai hewan-hewan Avertebrata apa saja yang hidup disana dan bagaimana cirri-cirinya. Melalui Makalah sekaligus laporan inilah kami membahas hasil observasi kami mengenai identifikasi hewan Avertebrata.
B. Permasalahan
1. Hewan-hewan Avertebrata apa sajakah yang dapat kita temukan dilaut ataupun pesisir pantai ?
2. Bagaimana ciri-ciri morfologi dari setiap spesies Avertebrata yang dapat ditemukan di daerah pesisir pantai ataupun di laut ?
3. Apa peranan dari masing-masing hewan Avertebrata yang dapat ditemukan di daerah pesisir pantai ataupun di laut ?
C. Tujuan Pengamatan
1. Mengetahui hewan-hewan avertebrata yang hidup dilaut pada umumnya secara nyata
2. Mempelajari keanekaragaman makhluk hidup yang hidup didaerah pasang surut
3. Mengetahui cirri-ciri tubuh (Morfologi) setiap spesies Avertebrata
4. Mengetahui cara kerja atau prosedur dalam penelitian ilmiah. Serta mengembangkan berbagai alternative pengajaran biologi.
5. Mengetahui peranan dari masing-masing filum yang termasuk dalam hewan Avertebrata yang dapat ditemukan di laut ataupun di pesisir pantai
D. Manfaat Pengamatan
1. Dapat mengetahui hewan-hewan avertebrata yang hidup dilaut (pesisir pantai)
2. Dapat mengetahui Keanekaragaman makhluk hidup didaerah pasang surut
3. Dapat mengetahui ciri-ciri morgologi yang terdapat pada setiap spesies Avertebrata
4. Dapat mengetahui cara kerja atau prosedur dalam penelitian ilmiah.
5. Dapat mengetahui Peranan dari masing-masing filum yang termasuk dalam hewan Avertebrata
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Klasifikasi Hewan Animalia
a) Kingdom adalah taksonomi yang paling tinggi dalam makhluk hidup dalam dunia hewan dimasukkan dalam Kingdom Animalia
b) Filum adalah taksonomi makhluk hidup dengan pengelompokan berdasar paersamaan cirri yang kemudian di masukkan dalam persamaan cirri.
c) Kelas adalah tingkat taksonomi yang lebih rendah dari pada filum, di mana apabila filum memilki cirri yang sama maka akan di masukan dalam kelas.
d) Ordo apabila tingkat taksonomi yang lebih rendah dari kelas di mana dalam penamaannya tidak memiliki akhiran
e) Famili adalah taksonomi yang mencakup sejumlah genus dengan spesies yang di anggap berasal dari nenek moyang yang sama. Dimana dalam penamaannya family di beri akhiran berupa idae.
f) Marga adalah takson yang mencakup sejumlah species yang menunjukan persamaan dalam sitruktur alat reproduksi. Dimana dalam penulisannya terdiri atas satu kata dari kata apa saja kemudian huruf awalnya di beri huruf capital.
g) Species adalah populasi yang setiap individunya memiliki persamaan sifat morfologi, anatomi, maupun fisiologi yang di turunkan kepada generasi nya ketika melakukan perkawinan antara sesame. Di dalam penamaannya spesies terdiri atas 2 kata, yaitu kata pertama menggunakan genus dengan huruf awal menggunakan huruf kapital sedangkan kata kedua menunjukan spesies yang tidak di awali dengan huruf capital.
B. Filum – Filum hewan Animalia
- Filum Avetebrata
a) Filum porifera adalah hewan yang mempunyai pori
b) Filum Coelenterata adalah hewan yang mempunyai rongga
c) Filum Platyheminthes adalah hewan yang mempunyai rongga dengan bentuk yang pipih seperti daun atau pipa
d) Filum Nemathelminthes adalah hewan yang mempunyai bentuk tubuh seperti benang
e) Filum Annelida adalah hewan yang mempunyai tubuh seperti gelang
f) Filum Mollusca adalah hewan yang mempunyai tubuh lunak
g) Filum Echinodermata adalah hewan yang mempunyai duri pada kulitnya
h) Filum Arthopoda adalah hewan yang mempunyai kaki beruas-ruas
BAB III
METODOLOGI PENGAMATAN
A. Bahan dan Alat
1. Alat
Termometer
Kertas Koran
Kantong plastic
Toples
Alat tulis menulis
Buku sumber Biologi
Penjepit
Ember
2. Bahan :
Alkohol 70 %
Aquades
Formalin
B. Prosedur Kerja
1. Tentukanlah lokasi penelitian
2. Lakukan Pengukuran suhu, kelembaban , PH, hasil pengukuran di catat
3. Laksanakan tugas pengumpulan hewan setiap kelompok sesuai arahan guru . Perhatikan mungkin ada hewan yang terbenam di pasir.
4. Setelah kegiatan pengumpulan bawalah hewn-hewan tersebut ketempat yang teduh ,bentangkan kertas Koran, kemudian tebarkan hewna yang kamu temukan di atas Koran tersebut.
5. Amatialh cirri-ciri morfologinya. Setipa spesies catatlah pada lembar pengamatan yang telah dipersiapkan.
6. Diskusikan kepada sesame temanmu atau minta petunjuk Bapak/ Ibu guru pembimbing.
7. Selama kegiatan identifikasi diusahakan agar hewn-hewan tersebut tetap dalam keadaan hidup. Setelah kegiatan identifikasi selesai ,pilihlah beberapa hewan untuk diawetkan. Mintalah bimbingan dari bapk/ibu guru pembimbing.
8. Hewan –hewn yang tidak dibutuhkan lagi agar dikembalikan ke habitat aslinya. Jangan meninggalkan hewan-hewan tersebut dipasir hingga mati dan membusuk.
C. Tabel Pengamatan
TABEL PENGAMATAN
KELOMPOK : 6
No | Nma Hewan | Ciri-Ciri Morfologi | Jumlah yang ditemukan | Hal lain | |||||
Jenis/Kelas/Filum | Letak mulut | Anus | Keadaan kulit | Jumlah alat gerak | Bentuk tubuh | ||||
1 | Bintang laut (Asteria Forbesi), Kelas Asteroidea, Filum Echinodermata | Terletak pada bagian ventral (Permukaan Oral) | Terletak pada bagian dorsal (Permukaan adoral) | Memiliki kulit yang berduri | Tak terhingga ,bergerak dengan menggunakan kaki pembuluh (kaki amburaklar) | Berbentuk bintang | 5 | ||
2. | Bulu babi, Kelas Echinoidea, Filum Echinodermata | Terletak pada permukaan oral | Terdapat pada permukaan adoral | Seluruh tubuhnya berkulit duri seperti landak | Tak terhingga, bergerak dengan menggunakan sistem amburaklar | Berbentuk bola yang dipenuhi dengan duri | 2 | ||
3. | Bunga Karang, Kelas Demospongiae, Filum Porifera | Terletak pada bagian atas | Memili ki permukaan tubuh atau kulit yang berpori | Tidak memiliki alat gerak karena tidak berpindah tempat Gerakan flagel akan membangkitkan arus aliran air, yang dapat membuatnya menggapai makanannya | Berbentuk sperti tabung dan bercabang-cabang | 4 | |||
5. | Keong/Gastropoda/ Molusca | Pada ujung depan tubuh (pada sisi kepala, yakni anterior) | Pada bagian atas kepala | Cangkang keras dan kasar | Satu, yakni menggunakan perutnya untuk bergerak | Memanjang, Simetri Bilateral | 10 | ||
6. | Kerang(Anadara sp)/ Bilvalivia/Molusca | (Di dalam cangkang) | Di dekat ujung mantel | Cangkang keras dan kasar | Tidak diketahui jumlahnya, namun kakinya keluar jika mau menggali pasir | Pipih seperti kapak Simetri Bilateral | 5 | ||
7. | Bintang Ular (Ophiuroidea brevispinum) | Terletak pada sisi bawah (permuka-an oral) | Tidak mempu-nyai anus (kotoran dimuntahkan melalui mulut) | Kasar, berduri cukup panjang pada lengannya. | Tak terhingga | Mempu-nyai lima lengan seperti ular (Simetri Radial) | 1 | ||
8. | Landak Laut (Diadema saxatile) / Echinoidea/ Echinodermata | Terletak pada sisi atas (permuka-an oral) | Terletak pada permukaan aboral | Berduri pendek pada seluruh tubuh dan durinya tumpul | Tak terhingga | Bulat/ gepengdengan duri (Simetri Radial) | 1 | ||
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini kami akan membahas lebih rinci mengenai Filum Porifera,Filum Echinodermata dan Filum Mollusca , karena berdasarkan hasil pengamatan dari kegiatan observasi hanya ketiga filum itulah yang dapat kami temukan.
A. Filum Porifera
Diperkirakan terdapat ± 9000 spesies spons, sebagian besar hidup di laut, hanya sekitar 100 spesies yang hidup di air tawar. Spons berukuran 1-2 cm, tubuhnya sederhana, mirip suatu kantung yang berpori atau berlubang (Porifera berarti mengandung pori). Spons tidak memiliki saraf atau otot, tetapi masing-masing sel dapat mengindera dan bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Pada bagian dalam rongga tengah tubuhnya dilapisi oleh koanosit berflagel. Koanosit ini berperan dalam pencernaan makanan. Gerakan flagel akan membangkitkan arus aliran air, dengan demikian makanan masuk dan koanosit memakannya secara fagositosis. Sebagian besar Porifera bersifat hermafrodit, yang berarti masing-masing individu berfungsi sebagai jantan dan betina dalam reproduksi seksual dengan cara menghasilkan sperma dan sel telur. Pembuahan silang terjadi antara dua spons yang berdekatan. Pembuahan menghasilkan zigot, zigot berkembang menjadi larva berflagel yang kemudian menyebar dari induknya. Jika larva ini menempel pada substrat yang cocok maka akan tumbuh membentuk spons dewasa. Spons memiliki daya regenerasi yang besar. Dengan cara ini spons dapat menggantikan bagian-bagian tubuhnya yang hilang.
Beberapa biota laut yang termasuk dalam filum porifera yang ditemukan pada saat observasi . |
Klasifikasi berdasarkan tipe saluran air
1. Tipe askonoid (pori/ostium berhubungan langsung ke spongeosol.
2. Sikonoid (pori / ostium dihubungkan dengan saluran bercabang dengan spongeosol)
3. Leukonoid (pori / ostium banyak serta bercabang - cabang membentuk rongga – rongga kecil.
Filum Porifera, diklasifikasikan ke dalam 3 kelas berdasarkan macam spikula dan tipe saluran air.
Ketiga kelas dimaksud adalah :
1. Kelas Kalkarea, habitat Air laut, tipe saluran air Askon, zat penyusun spikula Kalsium karbonat / kapur, contoh : Klathrina blanca, Sycon gelatinosa
2. Kelas Heksaktinelida, habitat Air laut, tipe saluran air Sikon, zat penyusun spikula Silikat, contoh : Pheronema, Scypha
3.Kelas Demospongia, habitat Air laut, air tawar, tipe saluran air Leukon, zat penyusun spikula Spongin / zat tanduk, contoh : Euspongia, Spongila.
Peranan filum Porifera :
• Sebagai alat pembersih / spons ( Euspongia oficinalis, Euspongia mollisima )
• Sebagai bahan obat-obatan ( Petrosia contegnatta / anti kanker , Cymbacella / anti asma )
Pengertian beberapa istilah :
• Amoebosid : sel penghasil matriks pada lapisan tengah tubuh, berfungsi pada pencernaan
dan reproduksi
• Skleroblas : sel penghasil spikula sebagai rangka tubuh
• Porosit : sel berlubang yang di dalamnya terdapat ostia
• Koanosit ( sel leher ) : sel pelapis dinding dalam/spongiosol, berflagel, berfungsi dalam pencernaan
dan juga reproduksi.
B. Filum Echinodermata
Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Anda jangan khawatir hewan ini tidak ada yang parasit. Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak, karena musuh hewan ini hanya sedikit.
Keistimewaan Echinodermata adalah memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya. Di samping itu hewan ini memiliki saluran air yang sering disebut sistem ambulakral. Sistem ini digunakan untuk bergerak, bernafas, atau untuk membuka mangsanya yang memiliki cangkok. Ciri umum lainnya adalah pada waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Sedangkan setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri.
Bulu Babi yang ditemukan pada saat observasi |
A. | Sistem Tubuh Echinodermata | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. | Asteroidea | ||||||||
| Asteroidea sering disebut bintang laut. Sesuai dengan namanya itu, jenis hewan ini berbentuk bintang dengan 5 lengan. Di permukaan kulit tubuhnya terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran. Hewan ini banyak dijumpai di pantai. Ciri lainnya adalah alat organ tubuhnya bercabang ke seluruh lengan. Perhatikan gambar di samping ini.
Mulut terdapat di permukaan bawah atau disebut permukaan oral dan anus terletak di permukaan atas (permukaan aboral). Kaki tabung tentakel (tentacle) terdapat pada permukaan oral. Sedangkan pada permukaan aboral selain anus terdapat pula madreporit. Madreporit adalah sejenis lubang yang mempunyai saringan dalam menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lubang kelamin. | ||||||||
2. | Echinoidea | ||||||||
Jika Anda jalan-jalan di pantai, hati-hati dengan binatang ini karena tubuhnya dipenuhi duri tajam. Duri ini tersusun dari zat kapur. Duri ini ada yang pendek dan ada pula yang panjang seperti landak. Itulah sebabnya jenis hewan ini sering disebut landak laut. Jenis hewan ini biasanya hidup di sela-sela pasir atau sela-sela bebatuan sekitar pantai atau di dasar laut. Tubuhnya tanpa lengan hampir bulat atau gepeng.
Ciri lainnya adalah mulutnya yang terdapat di permukaan oral dilengkapi dengan 5 buah gigi sebagai alat untuk mengambil makanan. Hewan ini memakan bermacam-macam makanan laut, misalnya hewan lain yang telah mati, atau organisme kecil lainnya. Alat pengambil makanan digerakkan oleh otot yang disebut lentera arisoteteles. Sedangkan anus, madreporit dan lubang kelamin terdapat di permukaan atas
|
5. | Holoturoidea |
Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun laut atau disebut juga teripang. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai. Gerakannya tidak kaku, fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan. Rangkanya direduksi berupa butir-butir kapur di dalam kulit. Mulut terletak pada ujung anterior dan anus pada ujung posterior (aboral). Di sekeliling mulut terdapat tentakel yang bercabang sebanyak 10 sampai 30 buah. Tentakel dapat disamakan dengan kaki tabung bagian oral pada Echinodermata lainnya. Tiga baris kaki tabung di bagian ventral digunakan untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal berguna untuk melakukan pernafasan. Selain itu pernafasan juga menggunakan paru-paru air. Kebiasaan hewan ini meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di dalam lumpur/pasir dan bagian akhir tubuhnya diperlihatkan. Jika Anda mengganggunya biasanya ia mengkerut. Coba perhatikan gambar di bawah ini! Gambar 44. Teripang / mentimun laut (Thyone briareus) Apakah sampai di sini Anda bisa paham? Jika Anda masih ragu-ragu, coba pelajari sekali lagi! Amati pula gambar dan penjelasannya dengan teliti!Apabila sudah paham, mari kita lanjutkan ke materi selanjutnya! Untuk lebih memahami jenis hewan Echinodermata ini, sangat disarankan Anda pergi ke pantai yang dangkal tapi airnya jernih dan tidak bergelombang. Bagi yang jauh dari pantai, boleh sambil rekreasi bersama teman-temanmu. Kemudian Anda cari hewan bintang laut, bintang ular laut, teripang dan landak laut. Selanjutnya Anda amati semuanya! Perhatikan bagian mulut, gigi, duri, madreporit dan bagian lainnya seperti pembahasan di atas. |
C. | Peran Echinodermata |
Bagaimana jadinya jika di laut tidak ada hewan Echinodermata. Para ahli biologi membayangkan mungkin di laut akan menjadi limbah raksasa yang penuh dengan benda berbau busuk. Laut bisa bersih seperti sekarang ini antara lain merupakan jasa hewan Echinodermata. Hewan ini adalah pemakan bangkai, sisa-sisa hewan, dan kotoran hewan laut lainnya. Oleh karena itu hewan ini sering disebut sebagai hewan pembersih laut/pantai. Hewan Echinodermata juga dapat dijadikan sebagai bahan makanan. Misalnya mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk. Juga telur bulu babi sangat enak untuk dimakan. Jika Anda ingin mencobanya, silahkan! Jenis hewan ini juga sering dijadikan sebagai barang hiasan/koleksi binatang laut yang indah. Di samping itu Echinodermata juga bisa merugikan, karena hewan laut ini sebagai pemakan tiram/kerang mutiara. Juga ada diantara jenis bintang laut yang memakan binatang karang sehingga banyak yang mati. |
C. Filum Mollusca
A. Sistem Tubuh Mollusca
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan ini tergolong triploblastik selomata.
1. Ciri tubuh
Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
2. Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi.Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur.Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa.
Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi.Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur.Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa.
3. Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama :
Kaki merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot.Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali.Pada beberapa molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak.Massa viseral merupakan kumpulansebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan.Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus.Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang pada mollusca bercangkang.Sistem saraf mollusca terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang melebar.Sistem pencernaan mollusca lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada mollusca tertentu.Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut radula.Radula berfungsi untuk melumat makanan.Mollusca yang hidup di air bernapas dengan insang.Sedangkan yang hidup di darat tidak memiliki insang.Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru.Organ ekskresinya berupa seoasang nefridia yang berperan sebagai ginjal.
Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama :
Kaki merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot.Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali.Pada beberapa molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak.Massa viseral merupakan kumpulansebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan.Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus.Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang pada mollusca bercangkang.Sistem saraf mollusca terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang melebar.Sistem pencernaan mollusca lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada mollusca tertentu.Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut radula.Radula berfungsi untuk melumat makanan.Mollusca yang hidup di air bernapas dengan insang.Sedangkan yang hidup di darat tidak memiliki insang.Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru.Organ ekskresinya berupa seoasang nefridia yang berperan sebagai ginjal.
4. Cara hidup dan habitat
Mollusca hidup secar heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme.Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat.Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.
Mollusca hidup secar heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme.Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat.Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.
5. Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain.Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur.Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.
Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain.Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur.Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.
B. Klasifikasi
Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia.Molluska dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda.
Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia.Molluska dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda.
1. Gastropoda
gastropoda
Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya.Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica).Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya.Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya.
Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang.Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau.Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel.
2. Pelecypoda
Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau (Mytilus viridis).
Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau (Mytilus viridis).
Pelecypoda yang ditemukan pada saat observasi |
Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak.Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur.Pelecypoda ada yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan.Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat.
Pelecypoda memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut juga Bivalvia.Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat (ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang dengan cara mengencangkan dan mengendurkan otot.Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatik, dan nakreas.Pada tiram mutiara, jika di antara mantel dan cangkangnya masuk benda asing seperti pasir, lama-kelamaan akan terbentuk mutiara.Mutiara terbentuk karena benda asing tersebut terbungkus oleh hasil sekresi palisan cangkang nakreas.Pelecypoda tidak memiliki kepala.Mulutnya terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial palpus.
Pelecypoda tidak memiliki rahang atau radula.Maka makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella = lembaran, branchia = insang).Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong).Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan.Tiga ganglion tersebut adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior.Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual.Organ seksual terpisah pada masing-masing individu.Fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal.Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.
Pelecypoda memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut juga Bivalvia.Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat (ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang dengan cara mengencangkan dan mengendurkan otot.Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatik, dan nakreas.Pada tiram mutiara, jika di antara mantel dan cangkangnya masuk benda asing seperti pasir, lama-kelamaan akan terbentuk mutiara.Mutiara terbentuk karena benda asing tersebut terbungkus oleh hasil sekresi palisan cangkang nakreas.Pelecypoda tidak memiliki kepala.Mulutnya terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial palpus.
Pelecypoda tidak memiliki rahang atau radula.Maka makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella = lembaran, branchia = insang).Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong).Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan.Tiga ganglion tersebut adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior.Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual.Organ seksual terpisah pada masing-masing individu.Fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal.Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.
3. Chepalophoda
Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki di kepala.Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.)Hidup Cephalopoda seluruhnya di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.Makananya berupa kepiting atau invertebrata lainnya.Sebagai hewan pemangsa, hampir semua Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang.Kebanyakan Cephalopoda memiliki organ pertahanan berupa kantong tinta.Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat atau hitam yang terletak di ventral tubuhnya.Tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam dengan cara menyemburkannya.Cephalopoda memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya.Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak.Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual.Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan menghasilkan telur.
C. Peran mollusca bagi manusia
Ø Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.)
cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
Ø Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hewan-hewan laut yang umumnya dapat saya dan teman-teman temukan di pantai Purirano adalah hewan Avertebrata yang berasal dari Filum Porifera, Filum Echinodermata dan Filum Mollusca
2. Setiap anggota dari filum-filum tersebut memiliki ciri-ciri khusus tersendiri
Misalnya Filum porifera : Umumnya spesies dari filum ini memiliki struktur tubuh yang berpori.Filum Mollusca yang setiap spesiesnya umumnya memiliki cangkang, dan Filum Echinodermata yang setiap spesiesnya kebanyakan memiliki kulit yang berduri
3. Masing-masing filum tersebut yaitu: Filum Porifera ,Filum Echinodermata dan Filum Mollusca memiliki peranan yang bersifat positif dan juga negatif
B. Saran
Dengan mempelajari mengenai hewan Avertebrata beserta filum-filumnya yang dapat ditemukan di dareah laut ataupun di daerah pesisir pantai, anda dapat mengetahui berbagai bentuk ,cirri-ciri, reproduksi dan lain-lain yang berkenaan dengan filum ini. Oleh karena itu jika ada kekurangan maupun sesuatu yang sekiranya belum jelas bagi anda dari makalah dan ini anda dapat mencarinya di buku atau di situs-situs mengenai ilmu biologi.
Daftar Pustaka
http://grandmall10.wordpress.com/2010/02/08/echinodermata/