Selamat datang di blog
ku : )
Semoga membantu ^_^
Maaf apabila ada dari
blogku yang kurang berkenan di hati teman-teman><
Aku minta saran , dan
tanggapan di komentar ya :)
Terima kasih teman :)
“Kenali
Ciri-Ciri Zat Berbahaya Pada Makanan”
Para orang tua
hendaknya lebih aktif lagi dalam memonitoring anaknya yang jajan. Pasalnya
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada hari kamis 16 Desember 2011 lalu
di daerah Solo Jawa Tengah, menemukan
hampir separuh makanan atau jajanan anak yang beredar di beberapa sekolah ,
rumah makan dan warung- warung makan lainnya di Solo ternyata berbahaya karena mengandung bahan
terlarang. Kurang lebih dari 2985 sample yang diuji oleh BPOM ada 45% yang
dikategorikan berbahaya
Beberapa bahan terlarang dan
berbahaya yang ditemukan dalam jajanan anak adalah formalin, borax, pewarna
Rhodamin B dan pewarna methanil yellow. Apa saja
ciri-ciri zat-zat berbahaya itu jika
terkandung dalam makanan dan apa efeknya jika tubuh mengonsumsinya?
1. Pewarna
Kuning Metanil (Methanil Yellow)
Kuning metanil adalah zat warna sintesis berwarna kuning kecokelatan dan berbentuk padat atau serbuk. Pewarna ini digunakan untuk pewarna tekstil dan cat. Kuning Metanil akan berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan bisa iritasi pada saluran pernapasan, gangguan pada mata dan bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih.
Penyalahgunaan kuning metanil untuk pangan telah ditemukan untuk beberapa jenis pangan di antaranya, kerupuk, mie, pangan jajanan berwarna kuning dan banyak juga sebagai pewarna pada tahu. Ciri pangan dengan pewarna kuning metanil biasanya, berwarna kuning menyolok dan cenderung berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen (misalnya pada kerupuk).
2. Pewarna Rhodamin B
Rhodamin B juga berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Akibatnya yang ditimbulkan bisa iritasi pada saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker hati.
Jika tertelan selain menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, cirinya air seni akan berwarna merah atau merah muda. Penyalahgunaan rhodamin B untuk pewarna pangan telah banyak ditemukan pada panganan seperti kerupuk, terasi, dan beberapa jajanan yang berwarna merah.
Perlu diketahui juga, ciri-ciri pangan dengan pewarna ini adalah: berwarna merah menyolok dan cenderung berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen (misalnya pada kerupuk dan es puter).
3. Formalin
Formalin adalah larutan yang tidak berwana dan baunya sangat menusuk. Barang ini biasa digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumahsakit serta untuk pengawet mayat. Formalin juga dilarang keras digunakan untuk pengawet makanan. Gejala yang ditimbulkan jika formalin tertelan maka mulut, adalah terjadinya kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal. Beberapa makanan yang ditemukan mengandung formalin sebagai pengawet di anataranya mie basah, tahu, ikan serta beberapa hasil laut lainnya.
Untuk mengetahui apakah beberapa makanan seperti mie, tahu dan baso berformalin, berikut ciri-cirinya.
Ciri-ciri mie basah berformalin: tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25 derajat celcius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal. Bau agak menyengat seperti bau formalin.
Ciri-ciri tahu berformalin: Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar 25 derajat Celsius dan bisa tahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak padat. Bau agak menyengat.
Ciri-ciri ikan segar atau hasil laut berformalin: tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25 derajat C). Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih. Bau formalin atau agak menyengat.
4. Boraks
Boraks atau asam borat biasa digunakan sebagai bahan pembuat deterjen, bersifat antiseptik dan mengurangi kesadahan air. Bahan berbahaya ini haram digunakan untuk makanan. Bahaya boraks jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan bisa menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi mata dan kerusakan ginjal. Jika boraks 5-10 gram tertelan oleh anak-anak bisa menyebabkan shock dan kematian.
Penyelahgunaan boraks untuk makanan telah ditemukan pada mie basah, baso, kerupuk dan jajanan lainnya. Untuk mengetahui makanan mengandung boraks ciri-cirinya sebagai berikut:
- Ciri-ciri mie basah mengandung boraks: Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus.
- Ciri baso mengandung boraks: teksturnya sangat kenal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan.
-Ciri-ciri jajanan (seperti lontong) mengandung boraks: teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, seprti sangat gurih dan membuat lidah bergetar dan meberikan rasa getir.
- Ciri-ciri kerupuk mengandung boraks: teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir.
Oleh karena itu untuk menjaga kesehatan kita dan juga keluarga kita dari makanan -makanan yang berbahaya , ada baiknya jika kita lebih berhati-hati dalam memilih makanan, karena tidak semua makanan itu aman dikonsumsi. Lebih baik kita membuat makanan sendiri yang kita sudah tahu jelas kandungannya apa . Dan untuk para orangtua yang khawatir dengan jajanan anak yang tidak aman di sekolahnya, Sebaiknya menyuruh anak membawa bekal makanan buatan sendiri dari rumah.
~ Pokok- pokok Hasil Penelitian ~
1.
Apa yang diteliti ?
Jawab : Kandungan zat-zat berbahaya yang terdapat
pada makanan
2.
Siapa yang meneliti?
Jawab : BPOM (Badan Pengawas Obat Makanan dan
Minuman )
3.
Kapan mengadakan penelitian?
Jawab : Penelitian dilakukan tanggal 16 Desember
2011
4.
Dimana penelitian dilakukan?
Jawab :
Penelitian dilakukan di Solo Jawa Tengah
5.
Mengapa penelitian tersebut dilakukan?
Jawab :
Penelitian tersebut dilakukan karena meneliti dan mengawasi makanan
memang merupakan salah satu
tugas dari BPOM untuk mengetahui apakah
makanan dan jajanan yang beredar di masyarakat itu
aman dikonsumsi
atau tidak, sehingga apabila makanan itu
tidak aman dikonsumsi maka
BPOM wajib memberitahukannya
kepada masyarakat.
6.
Bagaimana Proses penelitian itu?
Jawab : Proses
penelitian itu dilakukan dengan dengan
mengambil beberapa
sampel makanan dan jajanan anak di
beberapa sekolah,rumah makan dan
warung –warung makan lainnya
di daerah Solo Jawa tengah.
7.
Bagaimana Hasil penelitian yang dilakukan?
Jawab : Hasilnya mencengangkan
karena Kurang
lebih dari 2985 sample yang diuji
oleh BPOM ada 45%
yang dikategorikan berbahaya . Makanan dan jajanan
tersebut
mengandung zat berbahaya seperti formalin, borax, pewarna
Rhodamin B dan
pewarna methanil yellow yang apabila terus menerus
masuk kedalam
tubuh dapat memicu terjadinya penyakit
kanker.
~Ringkasan Hasil Penelitian ~
Makanan dan jajanan yang dijual di
sekolahan, rumah makan, maupun warung-warung makan lainnya, tidak selalunya
aman dikonsumsi . Hal ini dikarenakan adanya zat-zat berbahaya yang terdapat
pada makanan tersebut , misalnya mie basah tahu, baso, ayam dan kerupuk yang
mengandung formalin, boraks , rodhamin B atupun kuning Metanil yang apabila masuk kedalam tubuh dapat
mengakibatkan berbagai penyakit hingga kematian.
Menjaga makanan yang
kita makan agar tubuh tetap sehat sangatlah perlu
dilakukan, oleh karena itu kita
harus berhati-hati dalam memilih makanan. Lebih
baik kita membuat makanan sendiri
yang kita sudah tahu jelas kandungannya apa .
Dan
untuk para orangtua yang khawatir dengan jajanan anak yang tidak aman di
sekolahnya,
Sebaiknya menyuruh anak membawa bekal
makanan buatan sendiri
dari rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar