Kamis, 21 Februari 2013

Menganalisis Sebuah Artikel




Selamat datang di blog ku : )
Semoga membantu ^_^
Maaf apabila ada dari blogku yang kurang berkenan di hati teman-teman><
Aku minta saran , dan tanggapan di komentar ya :)
Terima kasih teman :)











“Kenali Ciri-Ciri Zat Berbahaya Pada Makanan”

             Para orang tua hendaknya lebih aktif lagi dalam memonitoring anaknya yang jajan. Pasalnya Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada hari kamis 16 Desember 2011 lalu di  daerah Solo Jawa Tengah, menemukan hampir separuh makanan atau jajanan anak yang beredar di beberapa sekolah , rumah makan dan warung- warung makan lainnya di Solo  ternyata berbahaya karena mengandung bahan terlarang. Kurang lebih dari 2985 sample yang diuji oleh BPOM ada 45% yang dikategorikan berbahaya  
            Beberapa bahan terlarang dan berbahaya yang ditemukan dalam jajanan anak adalah formalin, borax, pewarna Rhodamin B dan pewarna methanil yellow. Apa saja ciri-ciri  zat-zat berbahaya itu jika terkandung dalam makanan dan apa efeknya jika tubuh mengonsumsinya?

1. Pewarna Kuning Metanil (Methanil Yellow)

          Kuning metanil adalah zat warna sintesis berwarna kuning kecokelatan dan berbentuk padat atau serbuk. Pewarna ini digunakan untuk pewarna tekstil dan cat. Kuning Metanil akan berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan bisa iritasi pada saluran pernapasan, gangguan pada mata dan bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih.

          Penyalahgunaan kuning metanil untuk pangan telah ditemukan untuk beberapa jenis pangan di antaranya, kerupuk, mie, pangan jajanan berwarna kuning dan banyak juga sebagai pewarna pada tahu. Ciri pangan dengan pewarna kuning metanil biasanya, berwarna kuning menyolok dan cenderung berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen (misalnya pada kerupuk).

2. Pewarna Rhodamin B
           Rhodamin B juga berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Akibatnya yang ditimbulkan bisa iritasi pada saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker hati.
          Jika tertelan selain menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, cirinya air seni akan berwarna merah atau merah muda. Penyalahgunaan rhodamin B untuk pewarna pangan telah banyak ditemukan pada panganan seperti kerupuk, terasi, dan beberapa jajanan yang berwarna merah.
         Perlu diketahui juga, ciri-ciri pangan dengan pewarna ini adalah: berwarna merah menyolok dan cenderung berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen (misalnya pada kerupuk dan es puter).

3. Formalin
            Formalin adalah larutan yang tidak berwana dan baunya sangat menusuk.  Barang ini biasa digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumahsakit serta untuk pengawet mayat. Formalin juga dilarang keras digunakan untuk pengawet makanan. Gejala yang ditimbulkan jika formalin tertelan maka mulut,  adalah terjadinya kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal. Beberapa makanan yang ditemukan mengandung formalin sebagai pengawet di anataranya mie basah, tahu, ikan serta beberapa hasil laut lainnya.

Untuk mengetahui apakah beberapa makanan seperti mie, tahu dan baso berformalin, berikut ciri-cirinya.

Ciri-ciri mie basah berformalin: tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25 derajat celcius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal. Bau agak menyengat seperti bau formalin.

Ciri-ciri tahu berformalin: Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar 25 derajat Celsius dan bisa tahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak padat. Bau agak menyengat.

Ciri-ciri ikan segar atau hasil laut berformalin: tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25 derajat C). Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih. Bau formalin atau agak menyengat.

4. Boraks

         Boraks atau asam borat biasa digunakan sebagai bahan pembuat deterjen, bersifat antiseptik dan mengurangi kesadahan air. Bahan berbahaya ini haram digunakan untuk makanan. Bahaya boraks jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan bisa menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi mata dan kerusakan ginjal. Jika boraks 5-10 gram tertelan oleh anak-anak bisa menyebabkan shock dan kematian.

Penyelahgunaan boraks untuk makanan telah ditemukan pada mie basah, baso, kerupuk dan jajanan lainnya. Untuk mengetahui makanan mengandung boraks ciri-cirinya sebagai berikut:

- Ciri-ciri mie basah mengandung boraks: Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus.

- Ciri baso mengandung boraks: teksturnya sangat kenal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan.

-Ciri-ciri jajanan (seperti lontong) mengandung boraks: teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, seprti sangat gurih dan membuat lidah bergetar dan meberikan rasa getir.

- Ciri-ciri kerupuk mengandung boraks: teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir.

        Oleh karena itu untuk menjaga kesehatan kita dan  juga keluarga kita dari makanan -makanan yang berbahaya , ada baiknya jika kita lebih berhati-hati dalam memilih makanan, karena tidak semua makanan itu aman dikonsumsi. Lebih baik kita membuat makanan sendiri yang kita sudah tahu jelas kandungannya apa . Dan untuk para orangtua yang khawatir dengan jajanan anak yang tidak aman di sekolahnya, Sebaiknya menyuruh  anak membawa bekal makanan buatan sendiri  dari rumah.



















~ Pokok- pokok Hasil Penelitian ~

1.      Apa yang diteliti ?
Jawab  : Kandungan zat-zat berbahaya yang terdapat pada makanan

2.      Siapa yang meneliti?
Jawab  : BPOM (Badan Pengawas Obat Makanan dan Minuman )

3.      Kapan mengadakan penelitian?
Jawab  : Penelitian dilakukan tanggal 16 Desember 2011

4.      Dimana penelitian dilakukan?
Jawab  :  Penelitian dilakukan di Solo Jawa Tengah

5.      Mengapa penelitian tersebut dilakukan?
Jawab : Penelitian tersebut dilakukan karena meneliti dan mengawasi  makanan
               memang merupakan salah satu tugas dari BPOM untuk mengetahui apakah
               makanan  dan jajanan yang beredar di masyarakat itu aman dikonsumsi
               atau tidak, sehingga apabila makanan itu tidak aman dikonsumsi maka
               BPOM wajib memberitahukannya kepada masyarakat.

6.      Bagaimana Proses penelitian itu?
Jawab : Proses penelitian itu dilakukan dengan  dengan mengambil beberapa
               sampel makanan dan jajanan anak di beberapa sekolah,rumah makan dan
               warung –warung makan lainnya di  daerah Solo Jawa tengah.

7.      Bagaimana Hasil penelitian yang dilakukan?
              Jawab : Hasilnya mencengangkan karena Kurang lebih dari 2985 sample yang diuji
                             oleh BPOM ada 45% yang dikategorikan berbahaya . Makanan  dan jajanan
                             tersebut mengandung zat berbahaya seperti formalin, borax, pewarna
                             Rhodamin B dan pewarna methanil yellow yang apabila terus menerus
                             masuk kedalam tubuh dapat memicu  terjadinya penyakit kanker.





~Ringkasan Hasil Penelitian ~

        Makanan dan jajanan yang dijual di sekolahan, rumah makan, maupun warung-warung makan lainnya, tidak selalunya aman dikonsumsi . Hal ini dikarenakan adanya zat-zat berbahaya yang terdapat pada makanan tersebut , misalnya mie basah tahu, baso, ayam dan kerupuk yang mengandung formalin, boraks , rodhamin B atupun kuning Metanil  yang apabila masuk kedalam tubuh dapat mengakibatkan berbagai penyakit hingga kematian.
                        Menjaga makanan yang kita makan agar tubuh tetap sehat sangatlah perlu
              dilakukan, oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam memilih makanan. Lebih
              baik kita membuat makanan sendiri yang kita sudah tahu jelas kandungannya apa .
              Dan untuk para orangtua yang khawatir dengan jajanan anak yang tidak aman di
              sekolahnya, Sebaiknya menyuruh  anak membawa bekal makanan buatan sendiri 
              dari rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar